Sejarah Kampoeng

Peristiwa

Pengucapan

Kegiatan Kampoeng

Sejarah Mengapa Minahasa disebut Keturunan Asli Mongolia

Minggu, 15 Juni 2014

Warga Minahasa jika dipandang dari sejarah, Sebenarnya adalah garis keturunan Mongolia, dan kita lebih mengenal nenek moyang kita adalah Toar dan Lumimuut, ini sepenggal kisah Nenek Moyang Minahasa berasal dari Mongolia sampai berada di Minahasa.

Toar dan Lumimuut adalah nenek moyang bangsa Minahasa, Sejarah Toar dan Lumimuut dimulai pada saat berdirinya kekaisaran Mongolia yang dipimpin oleh Kaisar Genghis Khan.
Pada tahun 1206, Genghis Khan mempersatukan suku-suku Mongolia yang terpecah-pecah dan saling berselisih antara satu dengan yang lain dan Panglima perang Genghis Khan pada saat itu adalah Toar Lahope.

Dibawah kepemimpinan Toar, pasukan Kekaisaran Mongolia berhasil menguasai seluruh benua Eurasia. Penaklukan tersebut dimulai dengan menguasai dinasti Xia Barat di Republik Rakyat Tiongkok Utara dan Kerajaan Khawarezmi di Persia.

Pada masa puncak kejayaannya, Kekaisaran Mongolia berhasil menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara ke Eropa tengah.

Panglima Toar memiliki seorang kekasih bernama Lumimuut, yang keseharian bekerja  sebagai pelayan di istana Kaisar.

Lumimuut adalah seorang gadis cantik yang kecantikannya disetarakan dengan dewi-dewi dan sikap tuturnya halus serta berbudi.

Kecantikan Lumimuut ini membuat Ogedei Khan, anak dari Genghis Khan tergila-gila kepadanya.
Dibutakan oleh kecantikan Lumimuut, Ogedei Khan berencana menyingkirkan Toar. Usaha pembunuhan itu diketahui oleh Toar dari laporan seorang  bawahannya.

Karena tak ingin berseteru dengan Ogedei Khan yang merupakan calon pengganti kaisar Genghis Khan, Toar berencana untuk melarikan diri bersama Lumimuut menggunakan kapal.

Pada saat akan berangkat, pasukan pembunuh yang dikirim Ogedei Khan menemukan lokasi kapal Toar dan Lumimuut.

Toar menyuruh Lumimuut untuk berangkat lebih dahulu ke tempat yang mereka sepakati, sementara ia dan anak buahnya yang setia bertempur melawan pasukan pembunuh bayaran Ogedei Khan.

Toar berhasil selamat dari usaha pembunuhan Ogedei dan melarikan diri ke wilayah Xia. Disana ia bersembunyi selama 2 tahun sebelum menyusul Lumimuut.

Kapal Toar berlabuh di sebuah pulau kecil yang kosong bernama Lihaga. Ia berencana tinggal di pulau itu karena dirasanya aman, tapi sulitnya air tawar di pulau tersebut membuat Toar berpindah ke pulau Talise.

Selama beberapa waktu, Toar menyusuri pulau-pulau di sekitar Talise untuk mencari tahu keberadaan Lumimuut.

Saat ia tiba di pulau Bangka yang ternyata berpenghuni, ia mendengar bahwa beberapa tahun lalu ada rombongan orang asing yang datang dengan kapal ke Likupang. Di antara rombongan tersebut terdapat seorang wanita cantik.

Toar berangkat ke Likupang dan menemukan Lumimuut bersama rombongannya. Di Likupang, Lumimuut tinggal bersama seorang wanita tua bernama Karema. Ia adalah pemimpin (yang dituakan) di kampong tersebut.


Toar dan Lumimuut dinikahkan oleh Karema pada tahun 1218 di Likupang. Mereka tinggal di sana selama 3 tahun sampai datangnya rombongan pasukan Ogedei Khan yang mengejar mereka ke Likupang.

Akibat pengejaran ini, Toar memutuskan bahwa tinggal di daerah pesisir tidak aman, karena kapal Ogedei Khan bisa datang kapan saja.

Toar dan Lumimuut membawa rombongan mereka ke daerah pegunungan dan membangun pemukiman di tempat yang bernama Kanonang. Toar meninggal di sana pada tahun 1269 dalam usia 86 tahun.

1 komentar

Kilapong mengatakan...

Informasi yang bagus sekali. Kalo bole tau, itu cirita da dapa dari mana?
Kalo itu orang pe cirita, sapa dang?
kalo itu dari buku, sapa da tulis?
Skali lagi, makase banya.

http://weslykilapong.weebly.com/

Latest

Blog Archive