Sejarah Kampoeng

Peristiwa

Pengucapan

Kegiatan Kampoeng

SVR diujung Tanduk,Bakal Dilengserkan CEP

Sabtu, 14 Juni 2014

Stevanus Vreeke Runtu (SVR)
Ketua DPD Golkar Sulut
Pertarungan kancah politik  yang berawal dari Kabupaten Minahasa di Pemilihan Presiden (Pilpres) ini ternyata bakal jadi tolak ukur jawaban teka teki penentu calon Pimpinan DPRD Sulut periode 2014-2019, dua tokoh Politik asal Minahasa, Vreeke Runtu ketua DPD Partai Golkar sulut Tim pemenangan Prabowo Subiyanto - Hatta Rajasa dan Steven Kandouw Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut tim pemenangan Joko Widodo - Jusuf Kallah.

Vreeke Runtu dan Steven Kandouw terpilih menjadi anggota DPRD Sulut Periode 2014-2019 dari daerah Pemilihan Kabupaten Minahasa dan  Kota Tomohon, PDI Perjuangan raih kursi terbanyak maka hak Ketua Dewan milik Partai berlambang banteng dan partai telah mengusulkan 3 nama salah satunya Steven Kandouw, sementara Golkar dibawah PDI Perjuangan, Vreeke Runtu adalah ketua DPD sehingga peluang menjadi Wakil Ketua DPRD Sulut ketangannya.

Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut Taufik Tumbelaka menilai Vreeke Runtu dan Steven Kandouw masih belum dapat dipastikan menduduki posisis tersebut, masih banyak faktor dapat merubah semua itu, hasil kerja Pemenangan Capres – Cawapres di kabupaten Minahasa akan menjadi tolak ukurnya.

“Walaupun Sulut khususnya Minahasa hanyalah bilangan kecil dalam jumlah pemilih, namun pertarungan ini sudah menjadi taruhan Gengsi, jika Vreeke tak mampu kerja maksimal memenangkan Prabowo Subiyanto - Hatta Rajasa di kabupaten Minahasa dan Tomohon, akan berakibat buruk dalam karir politik Vreeke,” Jelas Tumbelaka.

Tumbelaka mengatakan, Vreeke Runtu saat ini dalam posisi terjepit, banyak kader Golkar yang menyeberang ke tim pemenangan Joko Widodo - Jusuf Kallah, ini menandakan kredibilitasnya sebagai Ketua Partai mulai diragukan, orang-orang dekatnya secara terang-terangan meninggalkannya ini mengancam karir politiknya.

“Jika Seorang pemimpin sudah mulai ditinggalkan, kejatuhan kepemimpinan tinggal menunggu waktu, perlu diwaspadai jangan sampai ide Musdalub untuk melengserkan Vreeke dari posisinya muncul kembali, ide seperti ini sebelumnya pernah lantang disuarakan, namun karena Orang-orang yang berada didekatnya mampu memback up maka itu tak terjadi,namun kini berbeda rekan-rekan partainya yang dulu membelanya kini sudah berseberangan dengannya,” tegas Tumbelaka.

Lanjut katanya, penetuan akhir nasib Politik Vreeke Runtu setelah pencoblosa 9 juli 2014 ini, disaat hasil perolehan suara Prabowo - Hatta Rajasa kalah, waspada terhadap Musdalub dan jika ini terjadi maka posisinya nanti sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut ikut lepas.

“Disaat itulah peluang wakil ketua Dewan akan terbuka besar bagi Deky Palinggi, karena Palinggilah yang memiliki suara terbanyak untuk partai golkar, dan kepentingan Politik terbesar saat ini peluang menjadi ketua DPD Golkar Sulut adalah Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu yang tak lain adalah Istri Deky Palinggi. Kalau Marlina Moha SIahaan peluangnya Sudah kecil mengingat MMS kini sedang jadi tersangka kasus TPAPD” Ungkap Tumbelaka.

Sementara itu, untuk Steven Kandouw halangan menduduki ketua DPRD Sulut adalah tetap konsisten meraih kemenangan terhadap Joko Widodo – Jusuf Kallah, namun ini sepertinya tidak terlalu dikhawatirkan, Mengingat saat ini kabupaten Minahasa kini kepala daerahnya adalah usungan dari partai PDI Perjuangan Sulut, yang sudah tentu telah mendapat mandat khusus dari partai.


“Setahu saya untuk PDI Perjuangan Sulut, yang diusulkan duduki ketua Dewan selain Steven Kandouw juga ada Frangky Wongkar sekertaris DPD dan Andre Angouw Wakil Ketua DPD, ini jika dilihat sepintas sedikit membuat bingung Olly Dodokambey selaku ketua DPD karena ketiga orang ini adalah tangan kanannya, namun dari kacamata perhitungan saya, Frangky Wongkar bakal di usung ke Pemilihan kepala daerah Minahasa Selatan,Sementara Andrei Angouw ke Pemilihan Walikota Manado,Sehingga kemungkinan besar Steven Kandouwlah yang akan ditunjuk sebagai ketua dewan,” tutup Tumbelaka.(Noberd Losa)

Latest

Blog Archive