Foto : Amurang, dipotert pada tahun 1924 |
Pada tahun 670
Penetapan pembagian pemukiman setiap kaum Taranak - Setiap kaum Taranak dapat
mengembangkan ketentuan adat dan ritual yang tetap berlandaskan kepercayaan
terhadap Empung Walian Wangko (Tuhan Yang Maha Agung) dan opo (leluhur).
Setiap kaum Taranak dapat mengembangkan bahasa sesuai kehendak masing-masing,
namun semuanya tetap mengaku sebagai satu Kasuruan, yang tidak dapat
dicerai-beraikan oleh siapapun.
Selanjutnya pembagian wilayah pemukiman diatur sebagai
berikut (Termasuk Desa Tewasen) :
1. Taranak yang dipimpin oleh Tonaas Mapumpun, Belung, dan
Walian Kakamang menuju sekitar Gunung Lokon dan bermukim di Mayesu, dekat
Kinilow dan Muung. Mereka disebut Tou Muung kemudian menjadi Tomohon. Mereka
dinamakan Tombulu.
2. Kaum Taranak yang dipimpin oleh Tonaas Walalangi dan
Walian Rogi menuju ke Niaranan dan Kembuan (Tonsea Lama). Sebagian lagi
mendirikan pemukiman di sekitar Gunung Kalawat (Klabat). Mereka disebut “Tou Un
Sea” (Tonsea)
3. Taranak
yang dipimpin oleh Tonaas Karemis dan
Piay, pergi ke arah barat dan menyebar ke Tombasian, Kawangkoan,
Langowan, Rumoong (Tareran) dan Tewasen.
4. Taranak yang dipimpin oleh Tonaas Pangemanan, Runtuwene
dan Mamahit, menuju ke Kakas, Atep dan Limambot. Mereka dinamakan Toulour.
5. Kaum Taranak yang dipimpin oleh Tonaas Wuntu, menuju ke
Bentenan. Sebagian lagi mendirikan pemukiman di Ratan. Mereka disebut Ratahan.
Yang menuju ke Towuntu (Liwutung), mereka disebut tou Pasan. Beberapa di antara
tou Pasan mengadakan tumani dan bermukim di Tawawu (Tababo), Belang dan
Watuliney, membaur dengan penduduk dari Taranak Ponosakan, yaitu keluarga
Butiti, Wumbunan dan Tubelan yang datang dari Wulur Mahatus (Pontak). Mereka
disebut tou Ponosakan.
6. Kaum Taranak yang dipimpin oleh Tonaas Kamboyan, menuju
ke dataran sekitar Danau Bulilin, tempat asal mereka semula dan mendiami
pemukiman di Bukit Batu, Kali dan Abur.Mereka disebut Toundanouw (Tondano),
artinya orang yang tinggal di sekitar air. Kemudian bangsa Belanda menamakan
mereka Tonsawang, artinya orang yang suka menolong.
7. Kaum Taranak yang dipimpin oleh Tonaas Angkoy dan
Maindangkay menuju ke arah barat hingga tiba di sekitar Gunung Bantik dan
mendirikan pemukiman Malalayang. Beberapa di antara mereka pergi bermukim di
Pogidon dan Singkil. Karena bermukim di sekitar Gunung Bantik, mereka dinamakan
tou Bantik.
(Dikumpulkan dari beberapa Sumber yang dapat dipertanggung Jawabkan,)